Wasiat Simbah kanggo iro

Foto saya
Aku adalah orang biasa yang kurang kerjaan nulis2 bginian, yang jelas gk ada yg istimewa ttg saya, wong ndesooo yang terlalu ktinggian cita citanya, Hehe... Klo blog ini ada mnfaatnya buat anda silahkan dimanfaatin, klo gk ada, Yaaah.. mau gmn lagi, sbaiknya anda tinggalin aja sebelum anda muntah dsini.. haha

Rabu, 23 Maret 2011

Valentine Dalam Kacamata Islam


Valentine Dalam Kacamata Islam


Kasih sayang itu indah…  Maka tebarkan kapan dan dimanapun.  Selama nafas masih berhembus  maka curahkan kasih sayang tanpa menanti hari atau batasan waktu tertentu.

T
anggal 14 Pebruari setiap tahunnya adalah hari yang dinanti nantikan oleh para remaja, baik di Indonesia maupun negara di belahan bumi lainnya. Karena hari  tersebut diyakini mujarab sekaligus keramat untuk mengungungkapkan perasaan kasih sayang. Itulah hari valentine. Hari yang dimanfaatkan masyarakat barat untuk mengungkapkan perasaan ‘kasih  sayang’, walaupun pada saat ini belum bisa dilegalitaskan sebagai hari kasih sayang melainkan lebih cenderung pada pengertian ‘hari bercinta’. Berikut ini akan kami paparkan tentang sejarah dan hukum secara syar’i sebagai rujukan bagi umat muslim yang merayakannya.

Sejarah Valentine

Dalam catatan yang diterbitkan Ensiklopedia dijelaskan bahwa Valentine adalah nama dari seorang Pendeta yang hidup di Romawi (Eropa) pada Abad  ke 3 Masehi, Ia dihukum mati oleh Raja Romawi (Claudius II) karena dianggap melawan undang undang pemerintah yakni  menyebarkan Agama Nasrani di Romawi yang pada saat itu memiliki kepercayaan paganisme/menyembah berhala. Meskipun demikian  sejarah Valntine sampai saat ini masih terus saja mengundang kontroversi. Menurut keterangan yang dikutip dari  Ensiklopedia dan sumber  yang lain mengatakan, sejarah Valentine yang populer terbagi menjadi tiga, dan  berikut ini adalah cuplikan sejarah  tersebut :

Ø       Versi pertama :
Pada tanggal 14 Februari 270 M Raja Claudius II menghukum mati St. (Santo) Valentine yang dituduh mempengaruhi masyarakat Romawi agar masuk agama Nasrani dan hal tersebut dianggap menentang kebijakan Claudius II.

Ø       versi kedua :
Claudius II mengeluarkan perintah tentang larangan menikah. Ia menilai para bujangan lebih semangat dalam berperang dibanding laki-laki yang telah menikah. Kemudian St. Valentine mengabaikan perintah tersebut dengan terus menerus  mengadakan resepsi pernikahan di gereja - gereja dengan cara sembunyi - sembunyi sampai akhirnya diketahui pihak kerajaan lalu ia ditangkap dan  dipenjarakan. Dalam penjara ia berkenalan dengan putri seorang penjaga penjara yang terserang penyakit. Ia mengobatinya hingga sembuh dan jatuh cinta kepadanya. Sebelum dihukum mati, ia mengirim sebuah kartu Yang bertuliskan "Dari yang tulus cintanya, Valentine." Hal itu terjadi setelah gadis tersebut memeluk agama Nashrani bersama 46 kerabatnya.

Ø             Versi ketiga :
Ketika agama Nashrani tersebar di Eropa, di salah satu desa (di Romawi ) terdapat sebuah tradisi yang menarik perhatian para pendeta. Dalam tradisi itu mula – mula para pemuda berkumpul setiap pertengahan bulan Februari. Mereka menulis nama-nama gadis desa dan meletakkannya di dalam sebuah kotak, lalu setiap pemuda dipersilahkan mengundi salah satu nama dalam kotak tersebut, gadis yang namanya keluar akan menjadi kekasihnya. Lalu pemuda tersebut mengirimkan sebuah kartu yang bertuliskan " dengan nama Tuhan Ibu, saya kirimkan kepadamu kartu ini."  Akibat sulitnya menghilangkan tradisi kepercayaan Romawi ini, maka para pemuka agama (Pendeta) Nasrani akhirnya memutuskan mengganti kalimat dalam kartu menjadi "dengan nama Pendeta Valentine" sehingga dapat mengikat para pemuda tersebut masih dalam agama Nashrani.

ADA APA DENGAN VALENTINE

Memasuki bulan Februari, kita menyaksikan banyak media massa, mal-mal, pusat-pusat hiburan dan perbelanjaan yang bersibuk ria berlomba menarik perhatian para remaja dengan menggelar acara pesta yang tak jarang berlangsung hingga larut malam bahkan hingga pagi hari. Semua pesta tersebut bermuara pada satu acaral yaitu Valentine Day atau lazimnya disebut hari kasih sayang. Biasanya pada 14 Februari mereka saling mengucapkan "selamat hari Valentine", dengan cara berkirim kartu, bunga, saling curhat, berduaan, dan saling menyatakan sayang atau cinta.

Yang sangat memprihatikan dari fenomena tradisi di atas adalah saat ini mulai maraknya ABG dari kalangan ikhwan dan akhwat, yang terkena penyakit ikut-ikutan merayakan ritual agama lain akibat pengaruh TV dan media massa lainnya. Termasuk dalam hal ini perayaan Hari Valentine, yang pada dasarnya adalah mengenang kembali pendeta St. (santo) Valentine. Belakangan, perayaan Valentine tidak hanya menyerang remaja bahkan orang tua pun turut sibuk dalam perayaan yang bersumber dari budaya Barat ini. Pada hari ini biasanya beredar kartu-kartu perayaan dengan gambar dewa yang bersimbolkan anak kecil dengan dua sayap terbang mengitari gambar hati sambil mengarahkan anak panah ke arah hati tersebut. Padahal sebenarnya gambar tersebut merupakan lambang tuhan cinta bagi orang-orang Romawi !!

Lalu bagaiamana Jika seorang muslim merayakan valentine karena toleransi ?

Bagi Ikhwan dan Akhwat yang merayakan hari raya valentine dengan beralasan ikut-ikutan atau toleransi sesama umat beragama maka hukumnya haram !! Karena sudah termasuk mensyi’arkan kepercayaan agama lain, hal ini merusak aqidah islamiyah yang telah dianutnya. Rasulullah SAW bersabda : "Barang siapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut ." (HR. At-Tirmidzi).

Suatu ketika ada seorang sahabat bertanya, "Seseorang mencintai kaumnya Apakah kelak ia akan bersama-sama mereka ?" Rasul menjawab, Benar, Ia akan bersama orang yang dicintainya. (Al Hadist)
Toleransi beragama adalah kewajiban setiap muslim memberikan kebebasan setiap manusia untuk beribadah menurut agama atau kepercayaanya masing-masing, jangan lantas kita yang justru ikut nimbrung merayakan bersama mereka. Perbuatan ini mengarah pada Murtad !!

Lalu jika tujuannya tujuan merayakan hanya untuk mengenag St. Valentine bagaimana ?

JIka tujuan merayakannya bermaksud untuk mengenang kembali Valentine maka tidak disangsikan lagi bahwa ia telah kafir, dan ia telah melakukan kemungkaran yang besar. Ibnul Qayyim berkata, "Memberi selamat atas acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan tersebut haram !! karena telah menjadikan st. Valentine sebagai imam (pemimpin) yang dimakmumi ritualnya.
Sebagaiamana keterangan QS. Al-Maidah:51 

Jika sesama teman saling memberi hadiah bagaimana ?

Bagi ikhwan dan akhwat yang tujuan merayakan hari – hari tertentu dengan cara saling memberi hadiah sebagai ungkapan menyayangi karena Allah, maka hukumnya sunah yang sangat dianjurkan, namun bila pemberian hadiah tersebut kok’ dikaitkan dengan pesta-pesta ritual agama lain atau pemberian tersebut ada kepentingan lain (ada udang dibalik rempeyek) misalnya untuk melanggengkan kemaksiatan berpacaran maka hukumnya haram mutlak !!
"Kecintaan-Ku (Allah) adalah bagi mereka yang saling mencintai karena Aku, yang saling mengunjungi karena Aku dan yang saling berkorban karena Aku." (Al-Hadits).

Dari keterangan di atas kita bisa merumuskan hukum bahwa sesungguhnya tidak alasan yang kuat yang memperboleh kan seorang muslim untuk ikut mereyakan hari besar Valentine, karena di dalamnya mengandung Syi’ar, dakwah, pembenaran dan pelaksanaan kegiatan ritual agama nasrani dan Romawi. maka sesungguhnya setiap muslim yang meraya kannya, Demi Allah ia sedang memperetaruh kan  aqidah imannya untuk dimusnahkan dengan alasan toleransi antar umat beragama.  Nauzu billahi min dzalik !!
Islam mengajarkan kasih sayang tetapi jangan ditebarkan pada hari-hari tertentu tok’ . Selama nikmat nafas ini masih kita rasakan tebarkanlah kasih sayang, tanpa mengenal batas waktu, kepada siapa, dan kondisi bagaimanapun.

 “ Niscaya kalian akan mengikuti tradisi kaum sebelum kalian mulai satu jengkal kejengkal yang lain dan satu hasta ke hasta selanjutnya, sampai ketika mereka masuk ke lubang kadal pun kalian ikuti”, kemudian kami menebak : “ yahudi dan nasrani “ kemudian rosul menjawab “ lantas siapa lagi “ (HR. Bukhori muslim)

Semangat Valentine Adalah
Semangat Berzina

Perayaan Valentine Day di masa sekarang ini mengalami pergeseran sikap dan semangat. Kalau di masa Romawi, sangat terkait erat dengan dunia para dewa dan mitologi , kemudian di masa Kristen dijadikan bagian dari simbol perayaan hari agama, maka di masa sekarang ini identik dengan pergaulan bebas muda-mudi. Mulai dari yang paling sederhana seperti pesta, kencan, bertukar hadiah hingga penghalalan praktek zina secara legal. Semua dengan mengatas namakan semangat cinta kasih.
Dalam      semangat hari Valentine itu, ada semacam kepercayaan bahwa melakukan
maksiat dan larangan-larangan agama seperti berpacaran, bergandeng tangan, berpelukan, berciuman, petting bahkan hubungan seksual di luar nikah di kalangan sesama remaja itu menjadi boleh. Alasannya, semua itu adalah ungkapan rasa kasih sayang, bukan karena nafsu atau libido biasa.

Bahkan tidak sedikit para orang tua yang merelakan dan memaklumi putera-puteri
mereka saling melampiaskan nafsu biologis dengan teman lawan jenis mereka, hanya semata-mata karena beranggapan bahwa hari Valentine itu adalah hari khusus untuk mengungkapkan kasih sayang.

Padahal kasih sayang yang dimaksud adalah prilaku yang diharamkan. Orang barat memang tidak bisa membedakan antara cinta dan zina. Ungkapan make love yang artinya bercinta, seharusnya sedekar cinta yang terkait dengan perasan dan hati, tetapi setiap kita tahu bahwa makna make love atau bercinta adalah melakukan hubungan kelamin alias zina. Istilah dalam bahasa Indonesia pun mengalami distorsi parah. Misalnya, istilah penjaja cinta. Bukankah penjaja cinta tidak lain adalah kata lain dari pelacur atau menjaja kenikmatan seks ?
Dalam syair lagu lagu romantis yang melanda diseluruh negara, ungkapan make love ini bertaburan disana sini. Bagi orang barat, berzina memang salah satu bentuk pengungkapan rasa kasih sayang. Bahkan berzina di sana merupakan hak asasi yang dilindungi undang-undang. Orang tua pun tidak punya hak untuk menghalangi anak-anak mereka dari berzina dengan teman-temannya. Di barat, zina dilakukan oleh siapa saja.
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. (QS Al-Isra’: 32)

''Tidak semua yang kita anggap baik, bagus untuk kita, bahkan terkadang yang kita anggap jelek sering kali bagus untuk kita''

Daftar pustaka
Rizki Ridyasmara, Pusaka Alkautsar, 2005
Hukum Merayakan Hari Valentine Buat Umat Islam « Cahaya Sunnah.Mht
Radar lampung Rabu, 11 februari 200

Tidak ada komentar:

Posting Komentar