Wasiat Simbah kanggo iro

Foto saya
Aku adalah orang biasa yang kurang kerjaan nulis2 bginian, yang jelas gk ada yg istimewa ttg saya, wong ndesooo yang terlalu ktinggian cita citanya, Hehe... Klo blog ini ada mnfaatnya buat anda silahkan dimanfaatin, klo gk ada, Yaaah.. mau gmn lagi, sbaiknya anda tinggalin aja sebelum anda muntah dsini.. haha

Rabu, 23 Maret 2011

” Indahnya Cinta Sahabat Sejati ”


Indahnya Cinta Sahabat Sejati
How Beautiful a True Friend’s Love is

Cinta  adalah sebuah pantulan cahaya ghaib yang dipancarkan dari satu inti ,  cahayanya bersinar menembus sekeliling bumi membuat kita terjaga dari satu mimpi menuju mimpi berikutnya… 
Ya Allah…  Wahai yang Maha Penyayang, anugrahkanlah kepada kami sahabat yang mencintai dan membimbing  kami menuju jalan keridhaanMU. Amin”.
Ibarat seorang prajurit yang pergi ke medan perang tanpa berbekal senjata apapun“ itulah perumpamaan orang - orang yang hidup tanpa sahabat, kegagalan dan kehancuran, akan selalu menjadi hantu bagi mereka.

Adalah sesuatu yang sangat mustahil bila manusia yang serba lemah dan rapuh hidup menyendiri sebatang kara tanpa kehadiran sahabat yang menjadi teman saat menjalani kerasnya kehidupan dunia ini. Orang tua dulu bilang “ sahabat adalah malaikat penolong disegala suasana“ pertolongannya lebih cepat dibanding dengan saudara kita sendiri. Namun demikian bukan berarti setiap kita boleh bebas bergaul semaunya memiilih teman sesuai selera nafsu. Sebab, teman adalah pantulan cermin bagi diri kita. diakui ataupun tidak, prilaku dan pemikiran teman sangat berpengaruh kuat terhadap keyakinan, prilaku dan mental kita. Maka dari itu untuk menuju kesuksesan persahabatan dunia dan akhirat secara syar’i, insya Allah pada kesempatan kali ini penulis akan persembah- kan sebuah pembahasan tentang etika menjalin persahabat menurut kajian islam.

Dalam penulisannya, artikel ini  tentu masih banyak celah dan kekurangannya, maka sudilah kiranya para ahli yang bijak untuk menyumbangkan kritik serta saran demi membangun kemaslahatan bersama.

Secara umum risalah ini saya persembahkan untuk para sahabat rohis dan siswa-siswiku tercinta, dan terkhusus untuk seluruh dewan guru serta staf di YPI Miftahul Jannah. semoga berguna untuk kita semua. Amin.

Makna Sahabat Sejati
Persahabatan sejati itu bukanlah dua ikatan yang diukir di atas gemerlapnya intan mutiara atau zamrud dari bentangan laut khatulistiwa,
atau setumpuk indahnya pujian bahasa cinta.
Tidak ! sekali-sekali tidak demikian !!
Persahabatan sejati adalah ikatan jiwa diantara dua orang untuk saling menyayangi, menjaga, melindungi dan membimbing tanpa mengaharapkan keuntungan apapun dari persahabatan tersebut meskipun hanya  setetes air putih. Dan tujuan yang diraih keduanya tiada yang lain kecuali demi menuju kehidupan yang diridhai Allah Swt.

Etika bersahabat ( bergaul ) semacam ini telah banyak diriwayatkan pendahulu agama yang mulia ini, baik melalui hadist maupun atsar ( jejak ) para sahabat dan  pengikut rosululloh Saw.

Kriteria Menjalin Persahabatan
Bergaul Secara Islam yang telah diajarkan oleh Rosululloh Saw dan para Ulama’ salaf terdahulu diantaranya adalah sebagai berikut :

Ø   Memilih Teman Yang baik.
Teman memiliki pengaruh yang besar sekali terhadap perjalanan kita. Rasulullah Saw. bersabda :
"Seseorang itu tergantung agama temannya. Maka hendaknya setiap dari kalian melihat siapa yang menjadi temannya." (HR. Ahmad dan Tirmidzi).

Teman yang baik adalah teman yang selalu menuntun kita menuju kesuksesan dunia dan akhirat, ia selalu menerima terhadap status kondisi kita. Cacat, kekurangan dan lumuran dosa yang kita miliki bukanlah halangan bagi mereka untuk bersahabat dan menyadarkan kita. 

Syaikh Imron jamil (salah satu guru penulis) mengatakan : “Sahabat sejati adalah orang – orang yang menemani kita meskipun ia sangat faham terhadap aib dan kekurangan kita, bahkan kehadirannya  selalu disertai- usaha menutupi  dan menghilangkan aib atau kekurangan dalam diri kita tanpa mengharap kan keuntungan walaupun setetes dari keri- ngat kita”.

Mencari sahabat seperti kriteria di atas sangatlah sulit namun sesungguhnya mereka banyak bertebaran di sekeliling kita. Dan sifat seperti di atas mayoritasnya hanya dimiliki oleh orang-orang saleh yang faham dan masih peduli terhadap agama.

Ø   Saling Mencintai Karena allah.
Persahabatan yang paling agung adalah persahabatan yang dijalin di jalan Allah dan karena Allah, bukan untuk mendapatkan manfaat materi seperti, jabatan, uang, peng hormatan atau sejenisnya. Persahabatan yang dijalin untuk saling mendapatkan keuntungan duniawi (materi) hanya bersifat sementara. Bila keuntungan tersebut telah sirna, maka per sahabatanpun putus.

Berbeda dengan persahabatan yang dijalin karena Allah, tidak ada tujuan apa pun dalam ikatan persahabatan keduanya, kecuali hanya untuk mendapatkan ridha Allah. Hamba- hamba Allah seperti inilah yang kelak di Hari Kiamat akan mendapat penghormatan dan kemuliaan dari Allah SWT

Rasulullah SAW. bersabda :
"Sesungguhnya Allah pada Hari Kiamat berseru, 'Di mana orang-orang yang saling mencintai karena keagunganKu ?! Pada hari ini akan Aku lindungi mereka dalam lindunganKu, hari ini adalah hari yang tidak ada perlindungan, kecuali perlindu- nganKu." (HR. Muslim).

Dalam cerita Abu hurairah RA. Imam Muslim meriwayatkan : " Zaman dahulu ada seorang Laki-laki yang akan mengunjungi sahabatnya di desa lain, ditengah perjalanan ada seorang Pemuda bertanya kepadanya, “Anda hendak pergi kemana saudaraku ? Laki laki tersebut menjawab “Mengunjungi seorang Sahabat di desa sebelah', Pemuda itu bertanya kembali “ Keuntungan apa yang anda dapatkan sehingga anda sangat berhasrat mengunjung- nya ?”  Laki laki itu menjawab “Tidak ada, selain aku hanya mencintainya karena Allah Azza wa Jalla',. Maka Pemuda itu berkata  "Sesungguh nya aku adalah Malaikat yang diutus Allah agar menyampaikan berita untukmu bahwasanya Allah telah mencintai- mu sebagaimana Engkau telah mencintai sahabatmu karena Dia.”

Hal yang harus diperhatikan oleh setiap orang yang saling mencintai karena Allah adalah untuk terus melakukan evaluasi diri dari waktu ke waktu. Adakah sesuatu yang mengotori kecintaan tersebut dari berbagai kepentingan duniawi ?

Ø   Lemah Lembut dan Berwajah Ceria.
Paling tidak, saat bertemu dengan teman hendaknya kita selalu megawali pembicaraan dengan tutur kata yang lembah lembut, wajah yang ceria dan berseri-seri. Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda :
"Jangan sepelekan kebaikan walau sekecil apapun, meski hanya dengan menemuii sahabatmu dengan wajah yang selalu berseri-seri." (HR. Muslim dan Tirmidzi).

Ø   Saling Memberi Hadiah.
Termasuk yang melanggengkan keabadian cinta dan kasih sayang sahabat adalah saling memberi hadiah di antara sesama teman. Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda :
"Salinglah kalian berjabat tangan, niscaya kedengkian akan hilang. Salinglah kalian memberi hadiah, niscaya kalian saling mencintai dan kebencian dianatara kalian akan hilang." (HR. Imam Malik).

Ø   Saling Memberi Nasihat.
Dalam prinsip Islam, menolong sahabat adalah suatu kewajiban, dan hendaknya pertolongan jangan menunggu permintaan atau permohonan sahabat. Tetapi prinsip menolong teman adalah keinginan untuk menunjukkan dan memberi kebaikan, menjelaskan kebenaran dan tidak menipu serta berbasa-basi dengan mereka dalam urusan yang hak. Termasuk di dalamnya adalah amar ma'ruf nahi mungkar, meskipun bertentangan dengan keinginan teman.

Adapun mengikuti kemauan teman yang keliru dengan alasan solidaritas, atau berbasa-basi demi persahabatan supaya mereka tidak lari meninggalkan kita, maka yang demikian ini bukanlah bukanlah sifat seorang muslim. Membiarkan sahabat hidup bergelimang dosa sama artinya ridho terhadap siksaan Allah yang akan ditimpahkan kepada sahabat kita, Demi Allah ! Bagaimana kita disebut sahabat sejati !! jika kita ridho menyaksikan sahabat kita dicabik – cabik oleh ganasnya api neraka.

Ø   Berlapang Dada Dan Berbaik Sangka.
Termasuk bumbu pergaulan dari persahaba tan adalah berbaik sangka kepada sesama teman, yaitu selalu berfikir positif dan memaknai setiap sikap dan ucapan orang lain dengan persepsi dan gambaran yang baik, tidak ditafsirkan negatif. Nabi Shalallaahu alaihi wasalam bersabda :
 Jauhilah oleh kalian berburuk sangka, karena buruk sangka adalah pembicaraan yang paling dusta (HR.Bukhari dan Muslim). Yang dimaksud dengan berburuk sangka di sini adalah dugaan yang tanpa dasar.

Orang yang berlapang dada adalah orang yang pandai dan bijak dalam memahami berbagai keadaan dan sikap orang lain, baik yang menyenangkan maupun yang menjengkelkan. Ia tidak membalas kejahatan dan kezhaliman temannya dengan kejahatan dan kezhaliman yang sejenis, juga tidak iri dan dengki terhadap kesuksesan sahabatnya, bahkan ikut senang dan bersyukur atas nikmat Allah yang diberikan kepadanya.
Rasulullah SAW Bersabda :
"Orang yang beriman adalah orang yang tidak punya siasat untuk kejahatan dan selalu (berakhlak) mulia, sedang orang yang fajir (tukang maksiat) adalah orang yang bersiasat untuk kejahatan dan buruk akhlaknya." (HR. HR. Tirmidzi, Al-Albani berkata “hasan”)

Ø       Saling Menjaga Rahasia
Sahabat sejati adalah teman yang bisa menjaga rahasia temannya. Orang yang membeberkan rahasia temannya adalah pendusta terhadap amanah yang dititipkan. Pepatah mengatakan “Jika rahasia sudah diketahui oleh kedua belah pihak, berarti rahasia itu telah tersebar, Kecuali rahasia itu tersimpan kokoh di lisan orang bersumpah atas nama Allah dan memiliki sifat amanah”

Sahabat adalah orang yang terdekat kita, sering kali mereka membeberkan rahasia serta aibnya saat curhat ataupun konsultasi, Umumnya rahasia itu disampaikan karena kepercayaan yang tinggi terhadap kita. maka berhati - hatilah dalam memegang amanah, jangan jadikan sedikitnya perselisihan memicu kita untuk membongkar seluruh rahasia dan aib sahabat tercinta. jika demikian niscaya kita akan dimuliakan oleh Allah Swt.

Penutup
Persahabatan yang dijalin karena kepenti ngan duniawi tidak akan mungkin langgeng. Bila sudah tidak ada manfaat duniawi, maka dengan sendirinya persahabatanpun terputus bahkan mungkin akan saling bermusuhan. Berbeda dengan ersahabatan yang dijalin karena Allah, keduanya akan menjadi saudara yang saling mengasihi, dan persaudaraannya tetap akan berlanjut walaupun sampai di kampung akhirat.
"Teman - teman yang akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi seba gian yang lain, kecuali orang-orang yang bertakwa." (QS. Az-Zukhruf: 67)

Ya Allah… anugerahilah kami hati yang bisa mencintai sahabat sahabat kami, yang selalu mengharap keridhaan-Mu. Amin. (Ibnu Umar)

Redaktur
Penanggung Jawab
Kepala SMK Nusantara
Kepala MA Miftahul Jannah
Pembina
Drs. Ikar Sukardi
Agus Setiawan, S.Pd.I


Tidak ada komentar:

Posting Komentar