Wasiat Simbah kanggo iro

Foto saya
Aku adalah orang biasa yang kurang kerjaan nulis2 bginian, yang jelas gk ada yg istimewa ttg saya, wong ndesooo yang terlalu ktinggian cita citanya, Hehe... Klo blog ini ada mnfaatnya buat anda silahkan dimanfaatin, klo gk ada, Yaaah.. mau gmn lagi, sbaiknya anda tinggalin aja sebelum anda muntah dsini.. haha

Rabu, 23 Maret 2011

Jilbab Syar’i Dan Jilbab Funky

Jilbab Syar’i Dan Jilbab Funky

“ Wanita adalah mahluk Tuhan yang menyimpan berjuta  misteri… 
kehadirannya terkadang mempesonakan  terkadang menyesatkan “

Wanita pada masa peradaban jahiliyah hanyalah sesosok mahluk yang kehadirannya membawa aib, sementara  kedudukan derajatnya tidak berbeda jauh dengan harta, atau mungkin lebih rendah dari pada nilai harta, penjelasan ini bukanlah merupakan karangan ataupun rekayasa penulis, karena sudah begitu banyak tertulis pada artikel artikel kuno orang terdahulu yang menceritakan betapa menderita, terkucilkan dan tersiksanya kaum hawa di zaman jahiliyah.

Di zaman jahiliyah seorang ayah akan tega mengubur hidup hidup bayi bayinya yang terlahir dengan berjenis kelamin prempuan karena mereka beranggapan bahwa memiliki bayi perempuan adalah merupakan kutukan akibat kurangnya ketaatan kepada para dewa, wanita kala itu bisa dinikahi dan dicerai semaunya. wanita yang dalam kondisi haid akan diusir dari rumah sehingga selama beberapa hari ia harus menyendiri di hutan belantara, goa, dan tempat – tempat terpencil karena peradaban zaman jahiliyah berkeyakinan bahwa kaum  wanita yang dalam masa haid  mereka berada dalam cengkraman kutukan dewa – dewa, wanita kala itu tidak mendapat bagian dari harta warisan, bisa diperjual belikan, bahkan bisa disetubuhi tanpa melalui proses perkawinan. kesemuanya itu adalah merupakan faham masyarakat jahiliyah masa dulu, sebuah faham yang mungkin lebih identik memiliki makna “ Wanita adalah mahluk terkutuk tak berharga dan pemuas nafsu belaka”

Kini islam telah datang, islam adalah agama yang memiliki nilai rahmatan lil‘alamin  (menyayangi semua mahluk yang ada di alam semesta) dengan menggunakan konsep qur’ani  dan risalah rosuli islam menjunjung tinggi kesucian, kehormatan, dan martabat kaum wanita, Islam menempatkan wanita pada tempat terhormat, karena islam mengakui bahwa sebesar apapun seorang pahlawan, sehebat apaun seorang pemimpin atau semasyhur apapun seorang Ulama’ mereka semua adalah mahluk yang terlahir dari rahim seorang wanita.

Kehidupan dunia yang indah sebagai anugrah Allah ini tidak akan sempurna tanpa hadirnya kaum hawa yang ikut berperan di dalamnya. Hadirnya kaum wanita adalah merupakan sunnatullah (hukum ketetapan Allah) yang justru kiprah mereka harus diakui telah banyak memberikan perkembangan bagi tatanan kelangsungan kehidupan mahluk di bumi ini, namun tidak diingkari juga bahwa kehadiran wanitapun tidak sedikit yang menimbulkan masalah pelik bagi keberlangsungan tatanan moral manusia.

Dengan maraknya kaum hawa yang selalu ,tampil tabarruj ( membuka auratnya) di  tempat umum maka saat itulah murka Allah diturunkan dengan berbagai macam bentuk penzaliman terhadap kaum wanita itu sendiri mulai dari pelecehan, pemerkosaan, dan penganiaan yang saat ini hampir setiap hari  ditayangkan di media masa. Demi menjaga keutuhan masyarakat, dan menyelamatkan kaum laki laki dari perzinaan serta menghindarkan wanita dari segala bentuk pelecehan, penhinaan dan penodaan maka dengan konsep Qur’aninya islam memberikan tuntunan syar’i bagi wanita muslimah mulai dari tata cara berprilaku, bertutur kata, bergaul dan berhijab (berbusana).

Sungguh fenomena tentang wanita berhijab (berbusana). pada saat ini terkadang menuntun bibir kita untuk selalu bersyukur kepada Allah SWT. Karena budaya berjilbab sudah mulai tampak di lingkungan sekitar kita, namun di sisi lain fenomena berjilbab terkadang membuat kita harus prihatin dan berduka karena jilbab yang seharusnya menjadi alat untuk memenuhi kebutuhan ibadah syar’i kini telah berubah fungsi dan ajaran. saat ini telah bertebaran dimana mana jilbab yang tidak memiliki nilai syar’i lagi namun lebih terkesan trendy penuh mode atau yang lebih masyhur dikenal “Jilbab Funky” yang sesungguhnya di dalamnya banyak terjadi kesalahan dan penyimpangan dari tujuan awal kaum wanita mengenakan jilbab.

Adapun penyimpangan tersebut adalah sbb :

1.    Tidak tertutupnya seluruh tubuh, seperti terbukanya bagian kaki bawah, dan terlihatnya bagian dada karena jilbab diikatkan pada leher (jilbab Funky) dan saat ini remaja putri memakai jilbab namun lengan pakainnya digulung sampai siku lengan.

2.    Banyaknya remaja putri yang berjilbab namun tubuhnya terbalut baju / kaos yang ketat sehingga mempelihatkan bagian lekak - lekuk tubuhnya sehinnga selalu menjadi pusat perhatian  bagi lelaki yang menemuinya.

3.    Maraknya remaja putri yang berjilbab namun tubuh bagian bawah mengenakan celana jeans yang sangat sempit sehingga kaum pria yang memandannya bisa memperkirakan ukuran tubuh wanita tersebut, padahal yang perlu disadari kaum hawa adalah celana jeans bukanlah pakaian syar’I bagi kaum wanita.

4.    Umumnya wanita muslimah yang menggunakan jilbab hanya bersifat sementara, yaitu jilbab dipakai saat  kegiatan tertentu seperti saat acara pesta,  sekolah, pengajian kampung, dan shopping. dengan istilah lain “jilbab hanya sekedar mampir karena adanya kegiatan ”.

yang sangat ironis terkadang tidak sedikit dari kaum wanita ketika ditanya tentang cara berjilbab saat ini ada yang dengan santainya nyeletuk “mendingan kayak gue gini… dari pada nggak pakai jilbab sama sekali, iya khan ?! “ atau terkadang ada juga yang berkomentar “ kok lo yang bawel sih ?! jilbab kayak gini ini udah trendy dan funky tau ?! “

padahal berjilbab dengan benar dan dengan mengikuti tuntunan syari’at sesungguhnya keberuntungan dan kemanfaatannya akan kembali pada pemakainya masing masing baik dunia maupun ahirat.

Berdasarkan terjemah QS. An Nuur 31yang berbunyi sebagai berikut :
Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah Menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (An Nuur : 31)
Bila kita menelaah tuntunan Allah SWT. dalam QS. An Nuur : 31 dengan teliti maka akan tampak beberapa point hukum tentang syarat – syarat hijab (busana) yang benar antara lain :
               
1.    Hijab  (busana) harus menutupi seluruh tubuh, sebagaimana firman Allah, “Hendaklah mereka itu mengeluarkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka”. ( Qs. Al Ahzab : 59 ) Hijab bisa diartikan baju kurung yang lapang dan bisa berfungsi menutup kepala, muka, dan dada.

2.    Tujuan berjilbab adalah untuk menutupi tubuh wanita dari pandangan laki-laki, maka syarat jilbab syar’i bahan bukan terbuat dari kain yang tipis, pendek, ketat atau bercorak seperti kulit atau semua corak yang mengundang pandangan negatif bagi laki laki yang melihat

3.    jilbab harus yang longgar sehingga tidak menampakkan lekuk - lekuk tubuh yang menarik pandangan laki laki.

4.    Pakaian wanita tidak boleh menyerupai laki laki. Nabi Muhammad SAW. melaknat laki laki yang memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian laki laki.

5.    Tidak menyerupai pakaian orang kafir “ Siapa yang menirukan prilaku suatu kaum, maka ia sudah termasuk bagian dari kaum tersebut. (HR. Ahmad).

6.    Hendaknya seorang wanita janganlah berpakaian dengan tujuan agar menjadi pusat perhatian, baik pakaian itu memiliki nilai yang mahal harganya ataupun murah “Siapa yang mengenakan pakaian yang mahal (dengan tujuan agar menjadi pusat perhatian) di dunia, maka Allah akan memberinya pakain hina kelak di hari kiamat lalu dinyalakan api pada pakaian tersebut” (HR. Abu dawud)

Penyebab Wanita Memamerkan Auratnya

1. Kurangnya iman dan sedikitnya rasa takut terhadap laknat Allah SWT. karena terjerumusnya seseorang kepada maksiat baik dosa kecil ataupun dosa besar merupakan akibat dari kurangnya iman dan lemahnya perasaan merasa diawasi oleh Allah Azza wa Jalla.

2.  Pendidikan yang BURUK, peribahasa mengatakan “seseorang adalah anak bagi lingkungannya”. Bila lingkungan tempat dia hidup merupakan lingkungan yang shaleh, maka diapun akan shaleh, kalau lingkungannya jelek maka diapun akan seperti itu. Seorang anak wanita yang hidup dirumah yang semrawut yang kosong dari pendidikan yang baik pada umumnya akan menyeret dia kepada berbagai penyimpangan.

3. Pengaruh media masa dengan berbagai bentuk dan jenisnya, baik tontonan, ataupun bacaan. Di dalamnya berkembang dan tersebar pemikiran-pemikiran kelirut dan melahirkan penyimpangan yang akan mendorong para wanita untuk mengenakan pakaian yang btidak sesuai dengan norma agama dan prinsip-prinsip kebenaran.

4.  Tidak adanya rasa cemburu dari suaminya atau keluarganya, sehingga tidak mencegah dia dari penyimpangan dalam masalah hijab dan pakaian dan tidak melarangnya dari perilaku yang tidak layak

5. Kawan bergaul yang buruk, di antara hal yang tidak diragukan lagi adalah kawan bergaul yang mempunyai pengaruh besar dalam pribadi seseorang baik positif ataupun negatif. Sebagaimana sabda nabi Muhammad Shallallaahu alaihi wa Sallam : “Perumpamaan kawan bergaul yang saleh dengan kawan bergaul yang jelek seperti orang yang menjual minyak wangi dengan peniup pande besi (kiir). Panjual minyak wangi mungkin dia akan memberikan kepadamu atau kamu membeli darinya, atau kamu bisa mencium harumnya. Adapun peniup pande besi mungkin dia bisa membakar pakaianmu atau kamu mencium bau busuk darinya.” (Muttafaq ‘alaih

Semoga Alloh yang maha penyayang selalu membimbing kita untuk menjadi hamba yang selalu mendahulukan tuntunan syar’I meskipun kita hidup di tengah tengah masyrakat yang haus terhadap mode dalam berbusana. amin.

Apabila syaitan telah putus asa untuk menjerumuskan manusia ke dalam dosa besar, maka dia akan membujuknya untuk melakukan dosa-dosa kecil yang apabila terkumpul pada diri manusia, maka dapat membinasa-kannya. (Tafsir Qayyim hal. 613)

1 komentar: