Wasiat Simbah kanggo iro

Foto saya
Aku adalah orang biasa yang kurang kerjaan nulis2 bginian, yang jelas gk ada yg istimewa ttg saya, wong ndesooo yang terlalu ktinggian cita citanya, Hehe... Klo blog ini ada mnfaatnya buat anda silahkan dimanfaatin, klo gk ada, Yaaah.. mau gmn lagi, sbaiknya anda tinggalin aja sebelum anda muntah dsini.. haha

Kamis, 12 April 2012

Menbaca Jiwa manusia

     " Belajar Membaca Jiwa Seseorang "

Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar. (QS. AL Ahzab : 70 – 71)

Setiap manusia hatinya pasti pernah merasakan gelisah, bingung, gusar dan ragu ragu saat akan memilih seseorang untuk dijadikan pendamping hidup, baik sebagai sahabat karib, patner kerja, atau bahkan jodoh. Mengapa demikian ? Jawabnya karena khawatir salah memilih orang, karena sesungguhnya penampilan yang menarik tak menjadi jaminan dalamnya baik dan santun sesuai yang diidamkan.

 “Membeli kucing dalam karung”. Iya ?! Istilah itulah  sering diposisikan untuk orang orang yang terjebak pada pilihan yang mengandung dua kemungkinan yakni mungkin beruntung dan mungkin rugi. Pastinya langit serasa runtuh dan bumi bagaikan berguncang jika seseorang yang kita yakini sebagai “sosok idaman” ternyata watak dan kepribadiannya justru sebalikya.

Membaca jiwa manusia

Pembaca yang budiman...
Yang dimaksud pada judul di atas bukanlah suatu keahlian membaca mantra mantra khusus untuk menembus raga seseorang lalu membaca jiwanya, bukan itu bro, (emangnya dukon..?) tapi dengan metode islami yakni cara yang tidak menyimpang dari ajaran syariat nabi Muhammad Saw.

Sesungguhnya lisan itu diciptakan sebagai alat untuk mengekspresikan isi hati (jiwa)

Pendapat ulama tersebut  memberikan isyarat kepada kita semua, bahwa kualitas jiwa seseorang itu bisa diukur dari isi obrolannya. Jadiiii... Jika anda ingin membaca jiwa seseorang maka perhatikanlah isi pembicaraannya, karena setiap ucapan yang meluncur dari bibir setiap seseorang maka sesungguhnya itulah ungkapan suara hati yang paaaaling dalam... (waduuhh... Puistis amat sich  pak..?!)

Dalam pengelompokkannya, jiwa manusia itu terbagi menjadi empat jenis tingkatan, baca keterangan di bawah ini ya ? Selamat menikmati....

1.  Jiwa Sempurna.

Yaitu Jiwa orang orang yang bermutu dan sangat berkualitas, ciri cirinya jika berbicara selalu saja obrolannya memunculkan hikmah, manfaat, ide ide menarik, gagasan, solusi dan zikir. Subhanallah... Orang seperti ini pembicaraannya selain bermanfaat bagi dirinya sendiri juga bagi orang lain, jika rajin mendengarkan obrolannya, Ehh.... ujung ujungnya pastiiii manfaat, ilmu baru, wawasan baru.. Pola pikir baru... Waahh, Pokoknya beruntuuuung  Bener kalo kita bisa bersahabat dengan orang orang seperti ini.

Ketika dimintai solusi tentang “Bagaimana cara mengahadapi pendengki...?” Maka dengan bijak ia menjawab “Pendengki itu bermanfaat bagi kita lho ?! karena pendengki itu khan selalu membahas tentang sisi kekurangan kita...?! Nah, akhirnya kita bisa tahu letak kekurangan kita, tanpa harus kesulitan membayar orang untuk meneliti kekurangan kita. Dan akhirnya kita bisa berintropeksi diri untuk lebih maju... Iya khan ?!” Subhanallah.. Menyejukkan hati.. itulah dia manusia sempura dan berkualitas yang harus anda jadikan sahabat karib. Ia berpegang kuat pada hadist Rasulullah Saw. yang berbunyi :

Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka berkatalah yang baik (santun) atau diam (HR. Bukhari muslim) 

2. Jiwa setengah Sempurna.

Yaitu jiwa orang orang yang setengah setengah, kadang bermanfaat kadang sia sia, Ciri ciri orang kedua ini, biasanya selalu sibuk sendiri dengan menceritakan semua peristiwa yang dilihatnya. Melihat mobil truk terguling, Wuiiih... Dia ribut setengah mati menceritakan detik perdetik peristiwanya seolah olah dialah korban yang kelindes truk tersebut. Ngeliat sinetron di TV, Walaaahh... komentranya Nonstop gak' berhenti berhenti... Pokoknya adaaaa aja yang dikomentari, mirip seperti juru bicara yang wajib borkomentar setiap ada peristiwa, gak peduli apakah komentarnya bermutu atau  Enggak...!

Prinsip orang orang seperti ini pokoknya “Korni” (jw. Sokor Muni), alias AsBun (asal bunyi), ia tidak akan berhenti berbicara, kecuali kalau bibirnya sudah  LelAH.. Ckckck.. Kasian bener ya..?! orang seperti ini boleh dijadikan sebagai teman tapi harus siap Pening dengan Ocehannya....

3. Jiwa Rendahan

Nah, Klo orang yang ketiga ini adalah type orang yang prilakunya gak boleh ditiru yaaa..?! Berbahaya Bro..!! Orang ketiga ini ciri cirinya jika berbicara isinya hanya Mengeluh, mencaci, Mencela , dan Ssstt... Malah terkadang mahir mengomentari dan seolah olah berhak menjadi juri atas karya karya orang lain (Walaupun dia sendiri sesungguhnya gak bisa apa apa..? Huhh... MemALuKaN...!)

Ketika turun hujan, Woww... Manusia ketiga langsung mencaci Hujan. “Ohhh, kenapa hujan melulu sih ?!, Dimana mana jalan jadi becek...!, jemuran gak kering kering nich gara gara hujan !!. Begitupun saat melihat pengemis, dia segera mengeluh, melihat Polisi, mengeluh.. Jalan macet mengeluh, nonton televisi, mengeluh. Waaah... Pokoknya gak ada peristiwa yang tak dikeluh kesahkan.. Waduuh... Betapa menderitanya orang orang yang hidupnya dipenjara oleh keluh kesahnya sendiri, dunia rasanya seperti selebar daun kelor hingga akhirnya gak bisa membedakan mana nikmat dan mana musibah... Karena semua semua dicaci dan dicela. Ini adalah orang harus dihindari...

4. Jiwa Si DuNGuuu..

Nah,  Klo jiwa yang keempat ini  type manusia yang saaaangat berbahaya karea ia akan tertipu dengan bayangannya sendiri.  Itu lho ?! Orang orang yang seneng banget memuji jasa jasa kebaikannya sendiri en rajin menyebut nyebut keunggulannya,  menceritakan kehebatannya, prestasinya. Semuanya itu ia lakukan agar tampak paling menonjol dan menyolok dari yang lain. Komentar tak bermutu selaluuu saja meluncur dari bibirnya dengan nada yang tak mau dikalahkan, Ckckckck..........

Begitu melihat  TV baru tetangga, Uhhh... Komentarnya berhamburan kemana mana.. “Ohh, TV-nya baru ya...?! Waah, tapi sayang merknya kok’ yang beginian sich ?!  kayak punyaku itu lho ?! Buatan Asli Amerika...!”. Melihat seekor kucing-pun ia segera sibuk memberikan komentar “Waaahh.. Kucing ini mirip singa, Oiya.. Tahu gak, aq sering lho ke Singapura. Kalian belum pernah khan..?! Wow.. Disana keren keren pemandangannya !”. Yaah.. Itulah dia Si dungu sibuk mengekspos dirinya dimana mana, dengan mepromosikan kehebatannya. Jika tampak ada orang lain yang lebih baik, disukai banyak orang, maka si dungu hatinya akan terasa teriris iris,  tidak rela dan berharap agar orang baik tersebut segera celaka... Akhirnya ia segera menggunakan jurus orang tak beriman, fitnah sana... Fitnah sini, hasud Sana.. Hasud sini, Ngadu sana, ngadu sini...kompor sana... Kompor sini.. Hiiii... Nggilani yo ?!

Tong Kosong... Iya ?! itulah julukan yang tepat bagi si dungu, kepribadiannya mirip seperti tong yang kosong, jika dibunyikan maka suaranya berbunyi keras “DUUMMM...!!” tapi jika dilihat dalamnya “JrenG !!gak ada isinya alias kosong... Cetek dan dangkal. Waaw... Ketipu DoNK...?!

Nah, semoga kita semua dipilih oleh Allah Swt. Sebagai orang orang yang memilki hati yang sempurna, bermanfaat bagi diri sendiri dan juga orang lain. Amin...

Redaktur
Penanggung Jawab
Kepala SMK Nusantara
Kepala MA Miftahul Jannah
Pembina
Drs. Ikar Sukardi
Pelaksana
Agus Setiawan
Ketua Rohis Miftahul Jannah
Alamat : Kampus YPI Miftahul Jannah Unit II Kec. Banjar agung Kab. Tuba Propinsi Lampung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar