Khutbah Idul Fitri By Agus Setiawan, S.Pd.I
Khutbah Pertama
الله
اكبر ×9
الحمدُ
للهِ المُبْدِىءِ المُعِيْدِ الفَعَّالِ لِمَا يُرِيْدُ الَّذِي خَلَقَ الْخَلْقِ
فَمِنْهُمْ شَقِىٌّ وَمِنْهُمْ سَعِيْدٌ. اَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى وَاَسْأَلُهُ
مِنْ فَضْلِهِ الْمَزِيْدَ وَاَشْكُرُهُ شُكْرًا مَقْرُوْنًا باِلتَّهْلِيْلِ وَالتَّكْبِيْرِ
وَالتَّحْمِيْدِ. اشهدُ انْ لاَ الهَ اِلاَّ اللهُ وَحدَه لا شريكَ له واشهدُ انَّ
سيدَنا محمدًا عبدُهُ ورسولُهُ اَفضلُ الرُّسُلِ وَاشرفُ العَبِيْدِ والَّذِى اَخْبَرَناَ
اَنَّ مِيْزَانَ اُمَّتِهِ يومَ القيامةِ بِشَهَادَةِ كلمةِ التَّوْحِيْدِ لاَ الهَ
اِلاَّ اللهُ وَمَحُمَّدٌ رسولُ اللهِ . اللهُمَّ صلِّ وسلّم علىَ مولاناَ محمدٍ
والهِ واصحابِهِ صلاةً لَا تَفْنىَ وَلا تَبِيْدُ. الله اكبر ×3 لاَ الهَ اِلاَّ
اللهُ و اللهُ اكبرُ وَللهِ الحَمْدُ.
فيا
ايها الناس...
اتقوا
الله فى جَمِيْعِ اَوْقَاتِكُمْ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ
مُسْلِمُوْنَ. واعلمُوا اَنَّ يَوْمَكُمْ هَذاَ يومُ السرورِ وَ يَوْمُ
المَغْفُوْرِ يومَ احلّ الله الطعامَ وحرّمَ عليهِ الصيامَ. يومُ خروجِ الاُمَّةِ مِن شهرٍ كريمٍ اِلىَ يومِ
عيدِ الفطرِ .يومِ تجلِّى البواطِنِ بتقوىَ اللهِ وَتَجَلِّى الظَّوَاهِرِ عَنْ عَمَلِ
مَا يُفِيْدُ.
Saudara
- saudara Jamaah Shalat Id yang dirahmati Allah...
-
(Pesan Taqwa)
Saudara
- saudara Jamaah Shalat Id yang dirahmati Allah...
Pagi ini, Cakrawala masih terlihat menapakkan
kakinya di ufuk timurnya kaki langit, sayup – sayup kita masih mendengar
teriakan - teriakan takbir, teriakan – teriakan tasbih, teriakan – teriakan
tahmid yang bergemuruh menggema bersahut sahutan, seolah – olah hari ini adalah
hari hari berakhirnya peperangan, seolah - olah hari ini adalah hari dikumpulkannya
lasykar – lasykar Allah, Prajurit – prajurit Allah untuk merayakan kemenangan atas
peperangan yang besar !
Allahu
Akbar 3x Walillahilhamd...
Saudara
- saudara Jamaah Shalat Id yang bernahagia...
هَذَا
يَوْمُ احلَّ الله الطعامَ وَحَرَّمَ عليهِ الصيامَ
Hari
inilah, hari halal menikmati hidangan dan haram melakukan berpuasa !
Hari inilah, hari kemerdekaan umat islam
sedunia karena telah usia mengemban tugas yang berat namun mulia, sulit namun memilki
derajat yang istimewa yakni kewajiban berpuasa di bulan suci ramadhan.
كما
قال الله تعالى بسم الله الحمن الرحيم :
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى
الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Yang artinya :
Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas
kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu
bertakwa. (QS.
Al – Baqarah : 183)
Allahu
Akbar 3x Walillahilhamd...
Saudara
- saudara Jamaah Id yang berbahagia...
Ketika memasuki detik – detik hari
raya ini, secara umum psikologis umat islam akan terbagi menjadi dua golongan :
1.
Golongan umat
muslim yang bergembira, berbahagia, karena ia telah terbebas dari ujian ujian
yang berat, ujian ujian yang menyulitkan, yakni berpuasa dan serangkaian ibadah
ibadah yang lain di bulan suci ramadhan.
2.
Golongan umat
muslim yang justru berduka, justru bersedih, justru ketakutan karena tamu
agungnya Allah telah berlalu meninggalkannya. Betapa banyaknya kesempatan kesempatan
emas, kesempatan kesempatan berharga yang ia rasakan terbuang tersia – sia,
padahal dalam qadha – qadharnya Allah, bisa jadi ramadhan ini merupakan ramadhan
terakhir dalam sejarah hidupnya.
Saudara
- saudara Jamaah Id yang berbahagia...
Ramadhan telah berlalu meninggalkan
kita, jika kita mau bertafakkur sesungguhnya terdapat banyak hikmah, terdapat banyak
pelajaran, banyak faidah dan fadhilah yang bisa kita petik untuk bekal kelanjutan
sisa sisa hidup kita ini.
Maka, andaikan dibuat perumpamaan, sesungguhnya
ramadhan adalah sebuah madrasah. Madrasah yang mengajarkan kepada setiap muslim
mengenai betapa pentingnya nilai nilai kejujuran, betapa pentingnya nilai nilai
kesabaran, nilai kedermawanan, nilai kepedulian, nilai kedisplinan dan masih banyak lagi nilai nilai
luhur lainya yang diajarkan oleh tamunya Allah ini, yakni bulan suci ramadhan.
Maka betapa sayangnya andaikan nilai – nilai luhur tersebut sama sekali tidak
tertangkap oleh hati kita. Sama sekali tidak membekas setitikpun dalam qalbu
kita.
Allahu
Akbar 3x Walillahilhamd...
Saudara
- saudara Jamaah Id yang berbahagia...
Seorang ulama Hujjatul Islam, As
Syaikh Abu Hamid Muhammad bin Mughammad Al Ghazali At Tusy mengatakan : Bahwa sesungguhnya
setiap manusia memiliki 4 sifat. Tiga diantaranya adalah sifat yang berpotensi mencelakakannya,
dan 1 sifat lagi adalah sifat yg berpotensi menyelamatkannya.
Tiga sifat yang mencelakakan tersebut
adalah :
1.
Sifatul
bahimiyah atau sifat binatangisme, yaitu keinginan untuk selalu memuaskan
syahwat syahwat biologis dengan cara meniadakan sifat sifat malu
2.
Sifatus
Sabu’iyyah atau sifat buas, sifat liar atau egosime, yaitu sifat yang selalu
menolak dengan aturan siapapun, aturan dari manapun, bahkan termasuk aturan Allah
swt.
3.
Sifat
Syaithoniyyah, yaitu sifat yang selalu ingin mempertahankan hawa nafsu.
Tiap – tiap manusia yang lebih
menonjol dikuasai 3 sifat ini. Maka niscaya ; Jangankan menyelamatkan orang
lain, menyinari dirinyapun ia tidak mampu, jangankan bermanfaat bagi orang
lain, bermanfaat bagi dirinya sendiripun ia tidak mampu.
4.
Sifatur
Rububiyah atau sifat berketuhanan. Yaitu sifat ingin selalu dihiasi dengan keimanan,
dengan ketakwaan, keteguhan dan kesabaran demi menuju ridha Allah swt. Dan
salah satu cara agar sifat ini tumbuh berkembang, maka ia harus harus dipupuk
dengan amal amal shaleh di saat bulan suci ramadhan.
Allahu
Akbar 3x Walillahilhamd...
Saudara
- saudara Jamaah Shalat Id yang dimuliakan Allah...
Pagi ini, kita semua hadir berkumpul di tempat
mulia ini dengan corak, dengan ragam, dengan cara dan kondisi yang berbeda –
beda. Ada yang berkendara, ada yang berjalan kaki, ada yang berbusana serba
baru, ada pula yang berpakaian serba sederha. Ada yang hadir masih berdampingan
bersama orangtua, ada pula yang tak bisa lagi berdampingan bersama orangtuanya.
Ada yang bersenda gurau bersama anak istri, namun adapula yang berdiam diri tak
bisa berdampingan dengan anggota keluarga.
Namun demikian, lengkap atau tidaknya angggota
keluarga kita, sekali – sekali yang demikian ini tidak menyurutkan tekad kita
untuk menuju tempat mulia ini, dengan tujuan yang sama, dengan niat yang sama,
yakni menyembah Allah ! Mengagungkan Allah ! Mengquduskan Allah Rabbul Jaliilu
Jalla Jalaaluhu !
Allahu
Akbar 3x Walillahilhamd...
Saudara
- saudara Jamaah Shalat Id yang dirahmati Allah...
Jika kita mau bertafakkur, jika kita mau
membuka hati saat menyaksikan terkumpulnya kita semua di tempat ini, maka
sesungguhnya pelaksanaan shalat Id ini adalah perumpamaan kecil atas
perumpamaan peristiwa yang sangat besar. Yakni perumpamaan gambaran bahwa
sesungguhnya semua manusia “Min ladun Aadama ilaa yaumina hadza” dari
umat nabi Adam dan umat hari ini, kelak semuanya akan dikumpulkan disatu tempat
yang disebut – sebut sebagai “Yaumul Mahsyar”
Yaitu hari yang disebut – sebut oleh Allah
sebagai :
يَوْمَ
لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ. إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ
Suatu hari, yang kekayaan dan seluruh keturunan
tidak mampu memberi pertolongan, kecuali orang–orang yang telah datang kepada
Allah dengan hati yang saliim, hati yang selamat. (QS. As – Syu’ara : 89)
Sodara – sodara sekalian...
Di hari itu, setiap manusia akan dimintai
pertanggungjawabannya dihadapan Allah !
Seorang suami, tiap – tiap suami akan ditanyai dihadapan Allah ! Sejauhmanakah
ia menunaikan tanggungjawab sebagai
kepala keluarga ? Bagaimanakah ia membimbing anak istrinya, menafkahi istrinya
?! Sudahkah ia medidik anak istrinya kejalan yang benar ? Jalan yang di ridhai
Allah !!
Begitupun setiap istri... Tiap –tiap istri
pasti akan dimintai pertanggungjawabannya dihadapan Allah ! Tentang keihklasannya
melayani suaminya, Tentang ketaatannya, tentang sifat amanahnya, dan tentang kesolehannya
kepada suaminya.
Begitupun tiap – tiap anak, mereka semuanya
akan dihadapankan kepada Allah ! ditanyai bagaimana cara ia memuliakan kedua
orang tua ?! Sejauh manakah ia telah berbakti kepada kedua orangtua ?!
Saudara
- saudara Jamaah Shalat Id yang dirahmati Allah...
Di hari yang fitrah ini, marilah kita kembali
menyadari bahwa kehadiran kita di dunia ini adalah sebagai hamba Allah, sebagai
khalifah, yang akan mempertanggung jawabkan di hadapan Allah Swt. atas segala
tindakan dan keputusan yang kita pilih.
Maka, Di hari yang fitrah ini marilah kita
kembali berjuang untuk kesucian diri lahir dan bathin dari dosa dosa, baik
kepada Allah, kepada keluarga, saudara, tetangga maupun saudara saudara kita
yang yang seakidah seagama.
Saudara
- saudara Jamaah Id yang dimuliakan Allah...
Jika ibadah kita di bulan ramadhan kemarin
sungguh sungguh telah kita niatkan lillahi ta’ala, maka selama itu pula dijaminan
oleh rasulullah saw. bahwa dosa – dosa kita kepada Allah telah dihapuskan
hingga tak tersisa sama sekali, sebagaimana sabda rasulullah saw.
مَنْ صَامَ
رَمَضَانَ اِيْمَانًا وَاحْتِسَاباً غُفِِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barang siapa yang berpuasa ramadhan dengan
berbekal iman dan dilakukan semata – mata karena Allah, maka diampuni dosa –
dosanya yang telah lalu.
Naum demikian, Rasulullah saw tidak menjaminan
bahwa dosa dosa kita kepada seasama, dosa – dosa kita kepada manusia akan ikut serta
diampuni, sekali sekali tidaklh demikian !
Masalah dosa dengan sesama adalah persoalan
pribadi masing masing seseorang untuk saling memaafkan. Maka jika kita memiliki
dosa kepada sesama marilah meminta maaf atas kesalah kesalahan kita. Dan
sebaliknya, apabila saudara kita meminta maaf, maka sudilah membuka pintu maaf
untuk saudara–saudara kita yang telah mengakui kesalahannya.
Saudara
- saudara Jamaah Shalat Id yang dirahmati Allah...
Persoalan memberi maaf adalah persoalan yang
teramat besar, karena sesungguhnya setiap orang mampu untuk meminta maaf, namun
hanya orang – orang tertentu saja yang mampu memberi maaf.
Allah berfirman dalam surat Al Ghafir : 40
مَنْ
عَمِلَ سَيِّئَةً فَلَا يُجْزَىٰ إِلَّا مِثْلَهَا ۖ وَمَنْ عَمِلَ صَالِحًا
مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَٰئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ
يُرْزَقُونَ فِيهَا بِغَيْرِ حِسَابٍ
Siapa mengerjakan perbuatan jahat, maka dia
tidak akan dibalas melainkan sebanding dengan kejahatan itu. Dan Siapa yang
mengerjakan amal saleh, baik laki ataupun perempuan dan ia dalam keadaan
beriman, maka mereka akan masuk surga, mereka diberi rezeki di dalamnya tanpa
hisab. (QS. Al
- Ghafir : 40)
Terakhir, marilah kita menghayati wasiat
rasulullah saw. Beliau bersabda :
مَا
مِنْ مسلمٍ يَلْتَقِيَانِ فَيَتَّصَافَحَانِ اِلاَّ غُفِرَ لَهُمَا قبلَ ان يتفرَّقَا.
رواه ابو داود
Dua muslim yang berjumpa kemudian saling
berjabat tangan, maka keduanya akan diampuni dosa – dosanya sebelum melepaskan
jabatan tangannya dan berpisah satu sama lainnya.
بارك
الله لى ولكم فى القرأن الكريم ونفعنى وإيّاكم بما فيه من الايات وذكر الحكيم
وتقبّل الله منّا ومنكم تلاوته إنّه هو السميع العليم فاستغفرواالله العظيم إنّه
هو الغفور الرحيم.
Khutbah Kedua :
اللهُ
اَكْبَرْ (3×) اللهُ اَكْبَرْ (4×) اللهُ اَكْبَرْ كبيرا وَاْلحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا
وَسُبْحَانَ الله بُكْرَةً وَ أَصْيْلاً لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَالللهُ اَكْبَرْ
اللهُ اَكْبَرْ وَللهِ اْلحَمْدُ. اْلحَمْدُ
للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ.
وَاَشْهَدُ
اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ تَعْظِيْمًا لِشَأْنِهِ
وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ
رِضْوَانِهِ اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ وَِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَِثيْرًا. اَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا
النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى
وَزَجَرَ.وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ
ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ
النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا
صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اللهُمَّ
صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ
وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ
اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ
وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ
اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اللهُمَّ اغْفِرْ
لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ
وَاْلمُسْلِمَاتِ اَْلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ
وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ
وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ
اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ.
اللهُمَّ
ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ
اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا
خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ
عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا
عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا
وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ
وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِِ
وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ
نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ
اَكْبَرْ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar