BELAJAR AGAMA TANPA GURU
Boleh Belajar dari Buku, tapi
hanya sebagai referensi / sepintas membaca saja tanpa di amal kan terlebih
dahulu. Final nya nanti apabila sudah kita hadap kan dengan Ulama yg Haq Ilmu
(yg SANAD & NASAB ilmu nya sampai kpd Rasulullah). Beliau lah (si Ulama
tsb) nanti nya yang melurus kan manakala ada terdapat kekeliruan.
MANFAAT BERGURU adalah agar
terhindar dari perkara-perkara yang SESAT & untuk mnghindari FITNAH.
Adapun fungsi…..
SANAD, yaitu mencegah manusia
untuk berbicara semau nya / seenak Gue, atau bicara hanya berdasar kan dari
kerangka otak nya doang.
DENGAN SANAD, maka Hal-hal
yang d ajar kn Rasulullah, terjaga keaslian isi ilmu y, tanpa ada d kurangi
atau di tambah-tambah (DI MODIFIKASI MANUSIA).
( “laula isnada ma qola sa’a
ma sa’a” = jika tanpa isnad memang orang bisa berkata apa saja yg dikehendakinya.
)
Belum ada dalam sejarah
seorang ulama besar lahir dari belajar kepada buku saja. Ilmu adalah keahlian
dan setiap keahlian membutuhkan ahlinya, maka untuk mempelajarinya membutuhkan
muallimnya yang ahli.
Syaikh Bakr Abdullah Abu Zaid
berkata, “Ini hampir menjadi titik kesepakatan di antara para ulama kecuali
yang menyimpang.”
Ada ungkapan, “Barangsiapa
masuk ke dalam ilmu sendirian maka dia keluar sendirian.” Syaikh Bakr berkata,
“Maksudnya barangsiapa masuk ke dalam ilmu tanpa syaikh maka dia keluar darinya
tanpa ilmu.”
Syaikh Bakr menukil ucapan
ash-Shafadi, “Jangan mengambil ilmu dari shahafi dan jangan pula dari mushafi,
lalu Syaikh Bakr berkata, “Yakni jangan membaca al-Qur`an kepada orang yang
membaca dari mushaf dan jangan membaca hadits dan lainnya dari orang yang
mengambilnya dari buku.”
Sebagian ulama berkata,
مَنْ لَمْ يُشَافِهْ عَالِمًا بِأُصُوْلِهِ
فَيَقِيْنُهُ فِي المُشْكِلاَتِ ظُنُوْنُ
مَنْ لَمْ يُشَافِهْ عَالِمًا بِأُصُوْلِهِ
فَيَقِيْنُهُ فِي المُشْكِلاَتِ ظُنُوْنُ
Barangsiapa tidak mengambil
dasar ilmu dari ulama
Maka keyakinannya dalam perkara sulit adalah dugaan
Maka keyakinannya dalam perkara sulit adalah dugaan
Abu Hayyan berkata,
يَظُنَّ الغَمْرُ أَنَّ الكُتُبَ تَهْدِي
أَخَا فَهْمٍ لإِدْرَاكِ العُلُوْمِ
يَظُنَّ الغَمْرُ أَنَّ الكُتُبَ تَهْدِي
أَخَا فَهْمٍ لإِدْرَاكِ العُلُوْمِ
Anak muda mengira bahwa buku
membimbing
Orang yang memahami untuk mendapatkan ilmu
Orang yang memahami untuk mendapatkan ilmu
وَمَا
يَدْرِي الجَهُوْلُ بِأَنَّ فِيْهَا
غَوَامِضَ حَيَّرَتْ عَقْلَ الفَهِيْمِ
غَوَامِضَ حَيَّرَتْ عَقْلَ الفَهِيْمِ
Orang bodoh tidak mengetahui
bahwa di dalamnya
Terdapat kesulitan yang membingungkan akal orang
Terdapat kesulitan yang membingungkan akal orang
إِذَا
رُمْتَ العُلُوْمَ بِغَيْرِ شَيْخٍ
ضَلَلْتَ عَنِ الصِّرَاطِ المُسْتَقِيمْ
Jika kamu menginginkan ilmu tanpa syaikh
Niscaya kamu tersesat dari jalan yang lurus
ضَلَلْتَ عَنِ الصِّرَاطِ المُسْتَقِيمْ
Jika kamu menginginkan ilmu tanpa syaikh
Niscaya kamu tersesat dari jalan yang lurus
وَتَلْتَبِسُ
الأُمُوْرُ عَلَيْكَ حَتَّى
تَصِيْرَ أَضَلَّ مِنْ تُوْمَا الحَكِيْمِ
Perkara-perkara menjadi rancu atasmu sehingga
Kamu kebih tersesat daripada Tuma al-Hakim
تَصِيْرَ أَضَلَّ مِنْ تُوْمَا الحَكِيْمِ
Perkara-perkara menjadi rancu atasmu sehingga
Kamu kebih tersesat daripada Tuma al-Hakim
Moga Bermanfaat…..
Sumber : http://yang-arif.blogspot.com/2012/07/belajar-agama-tanpa-guru.html